Visi Pemain dan Pelatih Sepak Bola Professional
Sebagai fans Sepak Bola layar kaca, Kita sering di suguhkan dengan banyak tipe pemain dan tipe permainan di lapangan. Permainan tersebut dihasilkan dari sebuah visi yang di bangun oleh para pemain dan pelatih. Tapi sebelum jauh membahas hasil dari sebuah visi bermain sepak bola. Alangkah baiknya kita membahas “Apa itu visi bermain sepak bola?”
Banyak perdebatan oleh pundit professional terkait pemain ataupun pelatih yang memiliki visi bermain sepak bola. Dari semua perdebatan, Saya menemukan sebuah definisi sederhana tentang Visi Bermain sepak bola. Visi bermain sepak bola adalah cara pandang para pelatih dan pemain dalam sebuah pertandingan. Cara pandang disini yang diharapkan adalah melihat dua sampai tiga langkah kedepan. Lebih luas lagi, visi harusnya juga memengaruhi jenjang karir pemain dan pelatih di sepak bola.
Visi ini melahirkan permainan dari para pelatih dan pemain yang adaptif, efisien, dan efektif. Visi ini juga melahirkan permainan dari pelatih dan pemain yang selalu dibicarakan bahkan dikenang oleh pundit dan juga fans. Karena mereka sudah melihat dan merencanakan karirnya sejak awal.
Visi pemain sepak bola bisa dibilang dianugerahi dari awal seorang pemain mengenal sepak bola. Dari usia 6 tahun, Seorang pemain bisa menemukan visi bermain sepak bola. Visi pemain tersebut juga harus di asah seiring berjalannya waktu.
Visi sangat berbeda dengan skill. Visi membantu menambahkan kapasitas skill di lapangan. Sedangakan skill adalah kemampuan yang selalu di asah di lapangan. Visi juga harus di asah di tangan pelatih yang tepat untuk berkembang. Karena pelatih yang bervisi adalah pelatih yang memaksimalkan kapasitas pemain yang ia miliki, dan selalu memiliki taktik yang berbeda-beda ketika melawan tim yang berbeda-beda juga.
Pemain bervisi juga tidak selalu orang yang memegang bola. Visi pemain juga bisa di ukur dari pemilihan pergerakan di lapangan. Memanfaatkan ruang kosong, menjadi pengganggu agar di jaga oleh lawan, atau memposisikan diri secara tepat ketika bertahan dan pergerakan yang mungkin tidak akan di sadari oleh para penonton karena hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan pelatih dan pilihan terbaik dari pilihan pilihan bagus yang ada.
Pemain sepak bola yang bervisi bisa kita lihat dari gaya bermainnya. Pemain bervisi bagus memiliki ciri-ciri khusus, yaitu :
1. Tidak melihat bola pada saat menggiring bola.
Ini adalah hal yang sangat umum dimiliki oleh pemain sepak bola. Kita bisa mempertimbangkan bahwa seorang pemain memiliki visi dari cara ia mendribble atau menggiring bola. Seorang pemain sebaiknya jarang melihat bola ketika menggiringnya untuk memaksimalkan penglihatannya di lapangan. Jadi setelah mendapat bola, pemain akan menggunakan matanya untuk melihat apa yang setelahnya di lapangan.
2. Mengetahui keputusan terbaik dari keputusan yang bagus di lapangan.
Kita sebagai fans yang menonton di pinggir lapangan ataupun di layar. Kita selalu berdebat dengan apa yang terjadi di lapangan tentang keputusan pemain di Lapangan. Kata “Seharusnya, pemain ini …” sudah sangat lumrah di mulut fans, pundit, bahkan pelatih. Pemain sebaiknya selalu tahu keputusan terbaik di lapangan. Seperti pemaiin yang seharusnya menendang ke gawang menurut orang lain, pemain tersebut memilih membuat umpan terbaik ke rekan satu tim atau sebaliknya. Pemilihan pergerakan posisi pemain juga termasuk dalam hal ini.
3. Bermain memaksimalkan skill yang pemain tersebut miliki.
Visi permainan memang berpengaruh kepada kemampuan seorang pemain di lapangan. Namun visi bermain juga tidak selamanya harus pegang bola. Memaksimalkan potensi diri pemain sesuai posisi, peran dan tipe bermain menurut penulis termasuk visi. Tidak semua orang yang pegang bola di lapangan adalah pemain terbaik.
4. Mengetahui dan menebak posisi pergerakan teman dan lawan.
Pemain bervisi tentu bisa mengetahui posisi teman dan pergerakan terbaiknya kemana dan menebak pergerakan lawan dengan singkat. Pemain bervisi memang tidak selalu memegang bola.
Pelatih Bervisi
Pelatih bervisi sebenarnya simple, secara taktik bisa adaptif, efektif dan efisien dalam memaksimalkan potensi pemain-pemainnya. Namun apakah sesimple itu? Mari kita bedah :
1. Adaptif
Setiap pelatih yang bervisi memang sudah memiliki ideologi bersepak bola masing-masing. Namun apakah filosofi tersebut selalu adaptif dengan keadaan setiap lawan? Pelatih bervisi selalu berinovasi dalam taktiknya yang adaptif untuk berhadapan dengan tim lawan. Adaptif disini bukan permainan yang mengalah. Namun, adaptif disini adalah penempatan inovasi taktik yang selalu lebih unggul melawan tim lawan.
2. Efektif
Efektif disini adalah membentuk sebuah permainan sepak bola yang sesuai dengan memaksimalkan pemain yang ia miliki. Ini termasuk visi pelatih yang dimana pelatih selalu melihat potensi pemainnya sesuai taktik yang ia terapkan.
3. Efisien
Manajemen pemilihan pemain di lapangan, presentase jumlah peluang menyerang dan bertahan, skema-skema yang tidak memberatkan pemain namun di sisi lain selalu menguntungkan tim membuat Visi pelatih ini sangat di butuhkan untuk mengejar efisiensi dalam bermain.
4. Poin tambahan : Mikro taktik
Mikro taktik disini adalah visi pelatih melihat pemain yang ia miliki memiliki potensi seperti apa, cocok di posisikan dimana, mendapat peran di tim, dan membentuk karakter permainannya di lapangan secara individu. Pelatih harus bisa memandang sebuah tim dan pemainnya jauh beberapa tahun kedepan.
Dari penjelasan yang sudah di jelaskan, rasanya belum satu tim, pelatih dan pemain pun saya sebutkan sebagai contoh visi dalam bersepakbola sebenarnya. Saya akan menyebut pelatih dan kesebelasan terbaik dalam kurun waktu 6 tahun ke-belakang (2014–2020)
Pelatih visioner : Didier Deschamps (Prancis, Piala Dunia 2018)
Saya menyukai pelatih ini secara visi karena ia secara total merubah gaya bermainnya yang sangat cair dan fleksibel dalam hal menyerang dan bertahan. Didier Deschamps kehilangan salah satu pemain kuncinya sebelum Piala Dunia 2018 berlangsung yaitu Nabil Fekir yang mengalami cedera lutut 4 bulan sebelum piala dunia berlangsung. Deschamps langsung membongkar lini serangnya secara total karena kehilangan playmaker murni seperti Nabil Ferkir.
Diatas kertas, prancis bermain 4–2–3–1 dari awal kompetisi berlangsung. Namun yang terjadi di lapangan mereka bermain 4–3–3 ketika menyerang dan memegang bola, dan bermain 4–4–2 ketika bertahan. Bermain tanpa playmaker membuat Deschamps memanfaatkan akurasi umpan dan serangan balik yang sangat cepat. Mereka tidak terlalu kuat dengan membentuk serangan dari bawah. Alhasil mereka memilih menyerang melalui pergerakan dua bek sayap yang sangat atraktif.
(foto : formasi kesebelasan prancis 2018 diatas kertas)
(Foto : Formasi Prancis 2018 saat menyerang)
Saat dalam menyerang, Deschamps memutuskan untuk bermain memanfaatkan kuantitas umpan jarak dekat yang lebih sering dipakai untuk mengalirkan bola dari bek ke tengah. Lalu dilanjut oleh umpan-umpan kunci dengan jarak yang sedang sampai jauh yang di lakukan oleh dua wingback Pavard dan Lucas Hernandez lalu ada Paul Pogba yang lebih naik sebagai gelandang serang.
Olivier Giroud memang tidak mencetak gol sepanjang turnamen ini di gelar, namun fungsi dia adalah sebagai striker yang memantulkan bola kepada Mbappe dan Griezmann sebagai pencetak gol dengan memanfaatkan kemampuan finishing dan kecepatannya.
Counter attack dengan memanfaatkan kecepatan pemain juga menjadi kunci dari permainan ini dimana mbappe/griezmann akan menjadi target counter attack terakhir setelah Olivier Giroud turun ke tengah untuk menjemput bola lalu memantulkannya ke depan.
(Foto : Formasi Prancis 2018 pada saat bertahan dan tidak menguasai bola)
Skema bertahan Timnas Prancis memang cukup menarik. Deschamps memutuskan untuk tidak melakukan full pressing. Namun Deschamps melakukan half-pressing dengan alasan agar lawan lebih mudah terpancing untuk melakukan umpan umpan beresiko. Mbappe ditarik jadi sayap kanan, lalu matuidi pun serupa menjadi sayap kiri. Fungsinya untuk menekan pemain lawan keluar atau memaksa lawan melakukan umpan beresiko bersama dengan griezmann dan juga giroud di depan.
Kante akan mundur sedikit untuk mengejar lawan dengan kecepatannya sedangkan Pogba akan disiapkan menjadi target counter attack jika mendapat kesempatan transisi bertahan ke menyerang.
4 bek akan bermain rata dengan titik fokus mengamankan lini tengah. Umtiti dan Varane sangat solid bermain di sektor tersebut. Kemampuan Hernandez dan Pavard juga sangat solid dalam bertahan karena memang mereka berdua mampu bermain sebagai bek tengah.
Inovasi ini terus berkembang seiring banyaknya pemain muda potensial yang mulai meregenerasi Prancis. Didier Deschamps selalu melihat, menemukan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh tim nya. Mikro taktik yang di buat bisa di lihat ketika Giroud benar benar dimanfaatkan untuk menjadi pengganggu memanfaatkan tubuh tingginya lalu melakukan wall pass kepada Mbappe dan Griezmann untuk mencetak gol.
Kesebelasan pemain paling bervisi (2014–2020) :
(Foto : Kesebelasan Pemain Bervisi)
Tanpa harus banyak di jelaskan. Gaya dan peran yang mereka maksimalkan di lapangan sudah banyak menjadi contoh dari mulai posisi, peran dan tipe permainan di lapangan. Saya sengaja tidak memasukan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo karena mereka sudah berada di langit yang berbeda.
Visi memang tidak memengaruhi hasil akhir. Namun, visi bisa membantu mempermudah menjemput hasil akhir.